Bagiku ini adalah masalah besar, tak pernah terlintas dalam benakku akan terjadi hal seperti ini. Awalnya sih aku hanya iseng namun entah itu keseringan atau bagaimana dan pada akhirnya aku sulit untuk melepaskan diri dari setiap cengkaraman kuku-kukunya yang tajam. Setiap sehabis aku dicengkramnya, rasanya ingin berlari begitu jauh hingga tak akan pernah tercium jejakku.Namun seiring dengan bergilirnya waktu setiap hal yang telah menimpaku akan kembali menyerangku dan sekaligus menancapkan kuku-kunya yang tajam.Masalah....akan kembali dikatakan sebagai sebuah penghambat setiap langkah yang mungkin dulunya mujur, namun pada akhirnya akan berlumur dengan noda kehinaan dan kenistaan. Tak terasa sebuah cita-cita terasa hampa yang dulunya sangat berbinar mengisi kekosongan, memberi inspirasi cemerlang namun pada akhirnya lebur bersama waktu. Kadang-kadang aku ingin lepas dari semua masalah ini, namun kembali aku ter-hentak jauh dan rasanya aku sulit untuk mengangkat pandanganku melihat terangnya matahari.Berlari dari masalah bukanlah diriku namun melepaskan diri dari masalah terkadang aku tak mampu untuk lepas darinya. Dengan segenap rangkaian kata yang aku hempaskan ini terasa mengurangi beban yang telah lama bercengkrama diatas pundakku.
......begitulah, nama ini merupakan sebuah alih bahasa dari bahasa bugis yang berarti tulang ikan. Kata ini di-ispirasikan kedalam sebuah hal yang terpendam dan terus bergejolak untuk menembus ruang waktu dan membuktikan bahwa ada suatu hal tak akan pernah mati walau telah tergilas oleh penghianatan yang amat dalam.